Rabu, 11 Mei 2016

Pasir panjang, singkawang

Pantai Pasir Panjang Singkawang, air laut yang bersih dn jernih mendorong para wisatawan untuk berkunjung dan berenang di pantai ini.
Pantai Pasir Panjang terletak di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota Singkawang yang dikenal sebagai Kota Amoy dan China Town-nya Indonesia, karena mayoritas penduduknya ( sekitar 70% ) merupakan etnis Tionghoa.
Mengunjungi kota yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia ini, tentu belum lengkap bila belum mengunjungi Pantai Pasir Panjang.
Mengenai jalur tempuh untuk sampai ke pantai ini. Kota Singkawang berjarak sekitar 142 kilometer dari Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Dari Bandara Supadio atau Terminal Bus Pontianak, pengunjung dapat naik taksi, travel, atau bus sampai Kota Singkawang.
Dari pusat Kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang berjarak sekitar 17 kilometer lagi. Pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan taksi, bus, atau minibus.
Pantai yang menjadi ikon pariwisata Kota Singkawang dan salah satu objek wisata andalan Provinsi Kalimantan Barat ini telah dikembangkan menjadi sebuah paket wisata terpadu bernama Taman Pasir Panjang Indah (TPPI). Dinamakan dengan Pantai Pasir Panjang karena pantainya membentang panjang melengkungi laut lepas.


Banyak pengunjung yang datang berenang di pantai ini. Tidak hanya itu saja, moment matahari terbenam (sunset) di pantai ini sangatlah indah. Tidak heran bila pantai ini ramai di sore hari.
Pantai Pasir Panjang Singkawang Di kawasan Pantai Pasir Panjang terdapat pusat informasi pariwisata, diskotik, persewaan speed boat, sepeda air, darmoling, gokart, shelter-shelter, pondok wisata, dan toko suvenir.
Pengunjung yang tidak terbiasa berenang di pantai dapat berenang di kolam renang yang tersedia, sedangkan yang tidak suka berenang atau pun berjemur dapat mengelilingi pantai dengan naik banana boat. Pengunjung yang membawa anak-anaknya tetap bisa bersenang-senang karena di kawasan ini tersedia arena bermain anak-anak.
Terdapat banyak hotel atau penginapan di pantai Pasir Panjamng Singkawang ini. Ada juga beberapa restoran dan cafĂ© serta warung – warung kecil yang menjual berbagai macam makanan yang dapat memanjakan lidah para pengunjung.
Dari tepi Pantai Pasir Panjang Singkawang , pengunjung dapat menikmati panorama laut biru berlatar kaki langit yang juga biru. Samar-samar di kejauhan membias hijau Pulau Lemukutan, Pulau Kabung, dan Pulau Randayan yang dipagari perairan Laut Natuna.
Hamparan pasir pantainya yang luas dan bersih menjadikan kawasan ini nyaman digunakan untuk berjemur atau melakukan aktivitas olahraga, seperti voli pantai dan sepakbola pantai. Menyenangkan bila bisa dinikmati bersama orang – orang terkasih.


Liburan yang murah untuk melepas penat yang membebani pikiran selama sepekan bekerja. Menyegarkan pikiran sejenak dari aktifitas otak yang membebani dapat dilakukan di pantai ini. Udaranya yang sejuk, panorama nya yang indah. Serta alam yang asri, Pantai yang sangat indah dan menawan tentunya.
Tempat yang sangat cocok bagi anda yang menyukai keindahan alam, dan terbiasa berwisata alam. Dijamin anda tidak akan rugi bila mengunjungi pantai yang eksotis nan menawan ini. Segera kunjungi pantai indah ini. Pantai Pasir Panjang Singkawang.

Pancur aji, kab.sanggau.kalimantan barat


Sanggau, kabarkalbar.com – Pancur Aji merupakan salah satu objek wisata alam favorit di Kabupaten Sanggau. Wisata ini terletak kurang lebih 4 km dari Kota Sanggau. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Meskipun menjadi tempat wisata favorit di Kabupaten Sanggau, namun butuh perjuangan ekstra untuk mencapai lokasi. Jalan yang dilalui cukup terjal dan berkelak-kelok curam. Meskipun begitu tidak mengurangi niat para pengunjung untuk tetap datang ke Pancur Aji. Segala kelelahan dan rasa takut seketika hilang setelah mencapai lokasi. Kesejukan, asri, dan alam yang masih terjaga akan membayar itu semua.
Pancur Aji merupakan kawasan perbukitan yang terletak di tepian Sungai Kapuas di bagian hilir. Kawasan ini diapit oleh dua buah anak sungai yakni Sungai Monga di bagian hilir dan Sungai Mawang di bagian hulu, kedua sungai ini bermuara ke Sungai Kapuas.
Pada muara Sungai Monga terdapat air terjun yang dinamakan Gurong Monga, yang konon menurut cerita rakyat terutama masyarakat sekitar Gurong Monga, tempat ini adalah tempat pertapaan dan dihuni oleh makhluk-makhluk halus.


Ketinggian air terjun ini hanya sekitar empat sampai lima meter. Meskipun begitu, sensasi derasnya air dan riam-riam di aliran sungai membuat kesan tersendiri.
Panjur Aji menawarkan sensasi dinginnya air pegunungan. Kita dapat turun langsung bermain segarnya air, atau kita sekedar duduk-duduk santai di kursi yang telah disediakan. Udara di kawasan ini masih bersih dan alami dengan pepohan besar nan hijau.
Kita juga dengan mudah dapat menemukan rusa, orang utan, burung-burung, bahkan ular di sekitar kawasan wisata Pancur Aji ini.
Jika kita menjelajah lebih jaun ke bagian atas bukit Pancur Aji, kita dapat menemukan sisa-sisa Benteng Pancur Aji yang dibangun Kerajaan Sanggau pada masa kekuasaan dahulu. Terbentang pada dataran bukit dalam bentuk galian tanah berukuran 10×10 meter dengan kedalaman kurang dari 1 meter dan berdindigkan kayu belian mengitari benteng tersebut.


Bagian belakang benteng tersebut terdapat pula galian yang berukuran 4×4 meter, diperkirakan digunakan sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan konon katanya dari pusat benteng tersebut dibentangkan rantai besi hingga menyeberangi Sungai Kapuas yang dibenamkan ke dalam sungai dan sewaktu-waktu dapat ditarik muncul ke permukaan sungai.
Selain itu konon terdapat sebuah meriam yang dipasang di benteng tersebut dan diberi nama Bujang Malaka.
Jika ingin berkunjung ke lokasi wisata Pancur Aji, disarankan untuk membawa perbekalan pangan yang cukup. Untuk fasilitas, dilokasi tersedia kamar mandi, tempat-tempat duduk, dan gazebo untuk bersantai. Jalur tracking berupa jalan setapak dan pagar pembatas.

Jembatan tayan hilir, Kalimantan barat

 
 Kalimantan Barat sudah sepantasnya berbangga karena memiliki jembatan terpanjang di Pulau Kalimantan dan terpanjang nomor 2 (dua) di Indonesia setelah Jembatan Suramadu di Provinsi Jawa Timur. Jembatan Tayan di Kalimantan Barat merupakan sebuah jembatan yang berdiri megah yang melintasi Sungai Kapuas dan Pulau Tayan.

Jembatan Tayan secara administratif berada di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau,  yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan beberapa provinsi di Pulau Kalimantan sehingga bisa meningkatkan mobilitas warga dan pendongkrak ekonomi masyarakat setempat, serta mempersingkat jarak tempuh.
 
 

Panjang jembatan ini adalah 1,440 meter, sementara lebar jembatan adalah tiga jalur kendaraan atau sekitar 11 meter. Tinggi jembatan dari muka air Sungai Kapuas saat banjir tertinggi 13 meter. Konstruksi jembatan tersebut terbagi dalam dua bentangan yang menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak. Bentangan pertama jembatan dari arah Kota Tayan menuju Pulau Tayan. Sedangkan bentangan kedua adalah jembatan dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak. Bentangan pertama yang menghubungkan Kota Tayan dengan Pulau Tayan memiliki panjang sekitar 300 meter. Sedangkan bentangan kedua yang menghubungkan Pulau Tayan dengan Piasak memiliki panjang sekitar 1.140 meter.
 
 

Biaya pembuatan jembatan ini menelan anggaran Rp. 802 Miliar, dikerjakan oleh kontraktor utama dari negara Tiongkok dan kontraktor pendamping dari WIKA. Jembatan ini menjadi bagian dari Jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah.

Masyarakat setempat menjadikan Jembatan Tayan menjadi ikon baru Kota Tayan, banyak orang-orang diluar Kota Tayan berdatangan hanya untuk menyaksikan jembatan yang berdiri megah di Sungai Kapuas. Dan di harapkan ini menjadi Landmark Kota Tayan yang sepatutnya kita jaga bersama.

Dengan keberadaan Jembatan Kapuas Tayan atau yang biasa dikenal dengan Jembatan Tayan, mari kita jaga bersama dari oknum-oknum perusak. Sebagai gambaran, di Jembatan Kapuas II bautnya banyak hilang karena dicuri oleh oknum perusak, dan saya harapkan ini tidak terjadi di Bumi Pakunegara Tayan.